Linux Ubuntu

Sejarah Linux Ubuntu
Ubuntu berasal dari bahasa Afrika yakni “Humanity to Others” yang berarti “Kemanusiaan Untuk Sesama”. Atas dasar itulah diluncurkannya Linux Ubuntu yang dirilis pada tahun 2004. Sistem operasi ini adalah merupakan turunan dari sistem operasi linux yang lain, yakni Debian.
Ubuntu itu sendiri dibuat dengan tujuan : selalu gratis tanpa adanya biaya lisensi, bersifat open source (kode terbuka), dan siap untuk dipergunakan dalam kondisi yang stabil. Ubuntu didukung oleh perusahaan bernama Canonical, Ltd yang memiliki tujuan untuk membantu perkembangan, distribusi, dan promosi dari produk-produk yang bersifat open source (kode terbuka). Perusahaan ini bermarkas di Eropa dan dipimpin oleh seseorang bernama Mark Shuttleworth.
Sejak pertama kali diluncurkan, Ubuntu mendapat perhatian yang sangat besar dari pengguna Linux yang lain. Hal ini disebabkan karena kestabilan yang dimiliki oleh Ubuntu itu sendiri. Selain itu kenyamanan dan kemudahan yang dimiliki Ubuntu menjadi daya tarik yang besar bagi pengguna Linux di seluruh belahan dunia.
Adapun versi Ubuntu yang telah dirilis dan telah beredar adalah sebagai berikut :
1) Versi 4.10 (Warty Warthdog).
2) Versi 5.04 (Hoary Hedgedog).
3) Versi 5.10 (Breezy Badger).
4) Versi 6.06 (Drapper Drake).
5) Versi 6.10 (Edgy Eft).
6) Versi 7.04 (Feisty Fawn).
7) Versi 7.10 (Gutsy Gibbson).
Beberapa waktu yang lalu, Ubuntu telah meluncurkan versi terbaru mereka yakni Ubuntu 8.04 (MID Edition).
Penasaran dengan fiture terbaru mereka ??? Jangan ketinggalan ikuti terus perkembangannya dan rasakan sendiri nikmatnya berselanjar di Ubuntu.
Spesifikasi hardware yang diberikan di sini sifatnya adalah estimasi, Anda bisa menjalankan Ubuntu pada hardware dengan spesifikasi dibawahnya, namun kemungkinan kinerjanya akan sedikit kurang memuaskan. Spesifikasi minimum hanya diperuntukkan bagi instalasi server (non-graphical). Spesifikasi minimum yang direkomendasikan adalah spesifikasi untuk instalasi ubuntu dengan tampilan grafis.
Spesifikasi instal Ubuntu
Instalasi Desktop
Kebanyakan orang menginginkan untuk menginstall sistem desktop seperti Ubuntu, Kubuntu, atau Xubuntu. Sistem desktop biasanya digunakan utnuk keperluan pribadi dan memiliki graphical user interface (GUI).
Spesifikasi Minimum
Ubuntu dapat dijalankan dengan spesifikasi minimum hardware seperti di bawah ini, namun sistem akan berjalan dengan tidak maksimal.
  • 300 MHz x86 processor
  • 64 MB RAM
  • Paling tidak 4 GB disk space (untuk full installation dan swap space)
  • VGA graphics card dengan resolusi 640×480
  • CD-ROM drive atau network card.
Spesifikasi Minimum yang Direkomendasikan
Ubuntu akan berjalan dengan normal pada komputer dengan spesifikasi minimum hardware seperti berikut ini. Namun fitur-fitur visual effect kemungkinan tidak akan berjalan dengan bagus.
  • 700 MHz x86 processor
  • 384 MB RAM
  • 8 GB disk space
  • Graphic card dengan resolusi 1024×768
  • Sound card
  • Koneksi internet
Catatan: Semua 64-bit (x86-64) PC akan dapat menjalankan Ubuntu. Gunakan CD instalasi 64-bit untuk instalasi 64-bit yang lebih optimal.
Direkomendasikan untuk visual effect
Visual effect memberikan Anda berbagai efek grafis yang spesial untuk tampilan desktop yang lebih baik dan indah juga mudah digunakan.Jika komputer Anda tidak sanggup untuk menjalankan visual effect, maka lebih baik untuk tidak mengaktifkannya namun Anda masih bisa menggunakan Ubuntu desktop dengan baik.
Visual effect akan aktif secara default apabila komputer Anda dilengkapi dengan graphic card yang mendukung.
  • 1,2 GHz x86 processor
  • 384 MB RAM
  • Graphic card yang mendukung.
instalasi Ubuntu
  • Pilih bahasa yang Anda inginkan…
  • Pilih opsi kedua “Install Ubuntu” dan tekan tombol “enter”…
  • Tunggu sampai CD dimuat ke dalam RAM…
  • Test keyboard Anda Pada layar ketiga, Anda bisa memilih layout keyboard yang Anda inginkan. Namun layout default biasanya adalah yang sering digunakan. Klik tombol “Forward” jika konfigurasi keyboard telah selesai Anda tentukan.
  • Partisi Hard Disk
Anda memiliki empat pilihan:
1. Jika komputer Anda sudah ada os lain (misalnya Windows 7) dan Anda menginginkan sistem dual boot, pilih opsi pertama: “Install them side by side, choosing between them at each startup”.
Catatan: Opsi ini hanya akan muncul apabila Anda memiliki operating system lain di komputer Anda, seperti Microsoft Windows. Perlu diingat, bahwa setelah instalasi Windows boot loader akan ditimpa oleh Ubuntu boot loader!
2. Jika Anda ingin menghapus operating system yang ada, atau hard drive sudah kosong dan Anda ingin installer secara otomatis melakukan partisi hard drive, pilihlah opsi kedua, “Use the entire disk”.
Catatan: Opsi ini sangat direkomendasikan kepada pengguna yang tidak memiliki os lain di komputernya atau yang ingin menghapus os yang ada, contohnya OS Windows.
3. Opsi ketiga adalah “Use the largest continuous free space” dan akan menginstall Ubuntu 9.10 pada space yang belum dipartisi pada hard drive yang dipilih.
4. Opsi keempat adalah “Specify partitions manually” dan pilihan ini sangat direkomendasikan untuk pengguna level advanced, pilihan ini untuk membuat partisi khusus atau melakukan format hard drive dengan sistem file lain. Ini juga dapat digunakan untuk membuat partisi /home yang sangat berguna untuk melakukan instalasi ulang keseluruhan sistem.
Berikut cara yang digunakan apabila Anda melakukan partisi manual dengan /home:
- Pilih “Specifiy partitions manually (advanced)” dan klik tombol “Forward”.
- Pastikan hard drive yang dipilih sudah benar. /dev/sda adalah physical hard drive pertama. /dev/sdb adalah hard drive kedua pada komputer Anda. Jadi, pastikan hard drive mana yang ingin Anda format! Kalau tidak, Anda akan kehilangan seluruh data pada hard drive tersebut!
- Misalkan hard drive yang dipilih kosong (tidak ada operating system atau data penting pada hard drive yang dipilih), namun ada sedikit partisi. Pilih setiap partisi dan klik tombol “Delete”. Setelah beberapa saat, akan muncul kata “free space”. Lakukan hal yang sama dengan partisi lain pada hard drive yang dipilih sampai semuanya terhapus dan muncul kata “free space”.
- Pilih kata “free space”, lalu klik tombol “Add”. Pada jendela yang baru, ketikkan 2000 pada kolom “New partition size in megabytes” dan pilih opsi “swap area” dari drop down list “Use as:”. Klik tombol OK dan dalam beberapa saat Anda akan melihat baris “swap” dengan ukuran yang telah ditentukan.
- Pilih kata “free space”, klik tombol “Add”. Pada jendela baru, pilih opsi “Primary”, ketikkan nilai antara 10.000 dan 50.000 pada kolom “New partition size in megabytes” dan pilih / sebagai “Mount point”. Klik tombol OK dan dalam beberapa saat Anda akan diberitahukan baris “ext4 /” dengan ukuran yang telah ditentukan.
- Pilih kata “free space”, klik tombol “Add”. Pada jendela baru yang munbul, pilih opsi “Primary”, ketikkan nilai antara 30.000 dan 50.000 (atau space yang tersisa pada hard drive Anda) pada kolom “New partition size in megabytes” dan pilih /home sebagai “Mount point”. Klik tombol OK dan dalam beberapa saat Anda akan diberitahukan baris “ext4 /home” dengan ukuran yang telah ditentukan.
Warning: Seluruh data pada hard drive yang dipilih akan dihapus dan tidak dapat dikembalikan.
  • Klik tombol “Forward” untuk melanjutkan instalasi.
  • Siapa Anda?
Pada layar ini, Anda harus memasukkan data yang benar sesuai pertanyaannya. Isilah kolom yang tersedia dengan nama asli Anda, nama yang Anda inginkan untuk login pada OS Ubuntu (yang disebut juga dengan “username” yang dibutuhkan untuk login pada system), password dan nama komputer (secara otomatis sudah tertulis, namun bisa Anda ganti).
Pada tahapan ini, ada opsi yang disebut “Log in automatically”. Jika kotak pilihan ini Anda centang, maka Anda akan login secara otomatis pada Ubuntu Desktop. Klik tombol “Forward” untuk melanjutkan…
  • Ini adalah langkah akhir instalasi. Pada tahapan ini, Anda dapat memilih untuk menginstall boot loader pada partisi lain atau hard drive, namun ini sangat direkomendasikan bagi yang sudah advanced saja.  Untuk itu, klik tombol “Advanced” dan pilih drive yang benar (USB stick)…
  • Klik tombol “Install” untuk memulai proses instalasi…
  • Operating System Ubuntu 9.10 (Karmic Koala) akan segera diinstall…
  • Setelah kira-kira 10 sampai 18 menit (tergantung pada spesifikasi komputer Anda), pop-up window akan muncul, mengingatkan Anda bahwa instalasi sudah selesai, Anda perlu melakukan restart komputer untuk melihat operating system Ubuntu berjalan. Klik tombol “Restart now”…
  • CD akan dikeluarkan dari CD ROM, lalu tekan tombol “Enter” untuk reboot. Komputer akan direset, dalam beberapa saat Anda akan melihat Ubuntu boot splash dan Xsplash…
  • Pada layar login, klik pada username Anda dan masukkan passwordnya. Klik Log in atau tombol enter…
  • Silakan menikmati Ubuntu 9.10 Anda…
Cara install dan konfigurasi Printer di Debian
Pertama-tama, cek debian anda. Pastikan sudah terinstall paket-paket printer cupsys. Anda dapat mengetikkan “cups” di kolom search pada synaptic dan centang paket cupsys, cupsys-common, libc6, libcupsys2, cupsys-pt dan libcupsys2-gnutls10 . Bila semua terinstall maka tinggal kita download file driver kita.
  • Bila anda menggunakan linux maka dapat juga melalui konsole menggunakan wget seperti ini :misal …..
wget http:// ……/bjfilter-2.6_1-1_i386.deb
wget http://……/pstocanonbj_3.3-1_i386.deb
wget http://……./libcnbj-2.6_0-1_i386.deb
  • Bila semua file sudah didownload maka anda bisa menginstallnya dengan double-click / klik ke paket-paket yang sudah di-install tadi.      Ingat, Cupsys harus di-installkan terlebih dahulu.
  • Cara instalasi melalui konsole : Pertama-tama, kumpulkan file driver yang sudah didownload kedalam satu folder. Melalui konsole, masuk ke dalam folder yang berisi file driver tersebut.
  • Install dengan menggunakan perintah “dpkg -i [nama paket]“
atau “dpkg –install [nama paket] “.
~# dpkg -i libcnbj-2.6_0-1_i386.deb
~# dpkg -i bjfilter-2.6_1-1_i386.deb
~# dpkg -i pstocanonbj_3.3-1_i386.deb
  • Setelah diinstall, maka anda dapat langsung mengkoneksikan printer canon anda. Silakan nyalakan dan hubungkan printer anda ke komputer. Untuk mengecek apakah device printer anda sudah terdeteksi maka dapat digunakan command “dmesg”.
~# dmesg
  • Sesudah semua diinstallkan dan printer terkoneksi maka kita dapat melakukan setup melalui browser anda dengan alamat
http://localhost:631.
Kenapa localhost:631?
Karena service server cupsys berjalan pada port 631.
Bila anda masih kurang percaya maka dapat melakukan dengan tools scanning nmap dengan command “nmap -sS localhost”.
Nantinya akan muncul informasi bahwa port 631 akan aktif dengan service ipp.Bila and memasukkan alamat url localhost:631 maka anda akan menjumpai halaman sebagai berikut : ( Halaman cups melalui http://localhost:631 )
Silakan klik menu “add printer” pada halaman website tersebut. Setelah anda mengklik tentu dihadapkan pada form yang terdiri dari Nama printer, Lokasi printer dan deskripsi printer. Sebenarnya, tidak masalah anda mau mengisi ketiga kolom ini dengan benar atau ngawur sekalipun. Hal ini karena konfigurasi yang kita lakukan melalui cara “open file” yang akan dijelaskan nantinya. Isikan saja nama printer dengan nama printer anda.
Mengenai lokasi, dapat diisi “usb://canon/ip1700″ atau “usb://canon/ip1600″.
Deksripsi printer dapat anda tulis ” ini printerku “. Sesudah diisi selanjutnya klik tombol “continue”. Anda akan dihadapkan pada halaman baru “add new printer” yang berisi pemilihan device / hardware dari jenis printer anda.
lalu klik tombol “continue”. Selanjutnya anda akan dibawa pada halaman “make / manufacturer”.
Silakan anda pilih menu “Or provide a PPD file”. Akan muncul windows browser baru.
Silakan anda cari file “PPD” yang terdapat pada /usr/share/cups/model/. Silakan klik file “canonip2200.ppd” dan klik ok.
Nah silakan klik “add printer”. Selanjutnya akan muncul halaman bahwa printer anda sukses dikenali!
Cara Instal NautilusTerminal
NautilusTerminal adalah Terminal yang tertanam di nautilus (file browsernya ubuntu). jadi kita dapat langsung dari nautilus kita. nautlus terminal akan selalu melakukan perintah “cd” mengikuti direktori yang kita buka.
Fitur yang ada pada Nautilus Terminal antara lain :
  • terminal akan mengikuti navigasi pada folder anda
  • mendukung drag & drop dari file dan folder
  • terminal dapat disembunyikan (tekan ctr+shift+t)
install nautilus terminal
  • tambahkan repository dulu.
sudo add-apt-repository ppa:flozz/flozz
  • update paket repositorynya
sudo apt-get update
  • install dengan cara
sudo apt-get install nautilus-terminal
Nah, selamat mencoba ya…….
Konfigurasi Ubuntu Server Sebagai Getway dan Squid
Pada tutorial ini kita akan memulai konfigurasi ubuntu server yang telah terinstall
dalam mesin anda sebagai gateway untuk internet dan dipadukan dengan squid
sebagai transparasi proxy.
1. Dimisalkan ubuntu server telah terinstall dalam mesin anda. Kemudian
silahkan login dengan user yang telah dibuat dalam proses penginstallan.
2. Setelah anda login dengan user yang dibuat, kita akan membuat password
untuk user “root” atau administrator dengan mengetik perintah “sudo passwd
root”, kemudian masukkan password untuk user yang kita buat tadi.
Kemudian baru masukkan password untuk user root dari mesin anda
3. Jika password yang anda masukkan sama maka anda telah berhasil mengganti
password root. Komentar jika password anda tepat adalah “password
updated successfully”
4. Untuk mengecek apakah anda telah dapat login dengan user root ketik “exit”
kemudian login lagi dengan user root dan masukkan password root yang telah
dibuat.
Tampilan jika telah berhasil login dengan user root.
5. Tahap selanjutnya adalah konfigurasi kartu jaringan ubuntu server yang akan
digunakan sebagai router gateway. Sebelumnnya edit file konfigurasi jaringan
dengan nama interfaces yang terdapat di dalam folder /etc/network.
Perintah : cd /etc/network
vim interfaces
6. Kemudian tambahkan konfigurasi ip untuk jaringan di ethernet yang ke lan
atau eth1. Dalam kasus ini sesuai dengan desain jaringan sebelumnya ethernet
yang ke LAN dengan “IP 192.168.20.1” dan ethernet yang ke INTERNET
atau eth0 dengan “IP 172.19.99.21” dan default “gateway
172.19.99.254” Untuk mulai mengedit file interfaces tekan tombol “I”
pada keyboard sehingga status berubah menjadi “INSERT” setelah
selesai menambahkan konfigurasi tekan tombol “ESC”. Untuk
menyimpan konfigurasi dan keluar dari ketik “:wq”.
7. Kemudian untuk menerapkan konfigurasi diatas kita restart konfigurasi
jaringan dengan menggunakan perintah : /etc/init.d/networking restart
8. Cek perubahan konfigurasi IP dengan perintah : “ifconfig”.
9. Setelah itu tambahkan baris “net.ipv4.ip_forward = 1” di dalam file
sysctl.conf baris terbawah yang terdapat dalam folder /etc/, dengan perintah
“ vim /etc/sysctl.conf ”. Sehingga isi file konfigurasinya menjadi :
10. Setelah itu restart kembali konfigurasi jaringan dan coba ping ke alamat
www.google.co.id
11. Setelah mesin ubuntu dapat terkoneksi dengan internet ketik perintah : apt-get
update untuk mengupdate database repository yang diperlukan untuk instalasi
software.
12. Setelah proses update, sekarang kita install software squid yang diperlukan
untuk web-chace dan transparasi proxy dengan mengetik perintah : apt-get
install squid.
13. Jika proses instalasi squid telah berhasil lanjutkan dengan menambahkan
perintah iptablesnya melalui perintah :
iptables –t nat –A PREROUTING –i eth1 –p tcp –dport 80 –j DNAT
–to-destination 192.168.20.1:8080
iptables –t nat –A POSTROUTING –s 192.168.20.0/255.255.255.0 –j
MASQUERADE
Maksud dari perintah pertama diatas adalah untuk mengalihkan seluruh paket
yang menuju ke ethernet 1 dengan alamat port 80 untuk dialihkan ke port
8080 yang akan menjadi port service dari squid sehingga setiap paket dapat
di monitoring. Sedangkan perintah kedua digunakan untuk
“memasking” jaringan LAN yang terdapat dibawah router agar hanya
ip publik router ubuntu saja yang dikenal di internet.
14. Kemudian Simpan Konfigurasi iptables dengan mengetik perintah : iptablessave
> /etc/network/iptables
15. Agar konfigurasi selalu dapat berjalan saat mesin ubuntu server dihidupkan
ulang atau booting tambahkan baris berikut :
“iptables-restore /etc/network/iptables” di dalam file rc.local yang
terdapat pada folder /etc/init.d/
16. Kemudian restart service dengan menggunakan perintah
“/etc/init.d/rc.local start”.
17. Langkah selanjutnya adalah konfigurasi squid. Caranya adalah dengan
berpindah ke dalam folder /etc/squid dengan menggunakan perintah
“cd /etc/squid”, kemudian edit file squid.
conf dan sesuaikan konfigurasinya menjadi seperti dibawah ini :
http_port 8080 transparent
acl QUERY urlpath_regex cgi-bin \?
#redirect_program /usr/bin/adzapper.wrapper
ipcache_size 2056
ipcache_low 90
ipcache_high 95
cache_mem 95 MB
maximum_object_size 10096 KB
maximum_object_size_in_memory 8 KB
cache_access_log /var/log/squid/access.log
cache_dir ufs /var/spool/squid 900 16 256
cache_log /var/log/squid/cache.log
cache_store_log /var/log/squid/store.log
#Recommended minimum configuration:
acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
acl manager proto cache_object
acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255
acl to_localhost dst 127.0.0.0/8
acl SSL_ports port 443 # https
acl SSL_ports port 563 # snews
acl SSL_ports port 873 # rsync
acl Safe_ports port 80 # http
acl Safe_ports port 21 # ftp
acl Safe_ports port 443 # https
acl Safe_ports port 70 # gopher
acl Safe_ports port 210 # wais
acl Safe_ports port 1025-65535 # unregistered ports
acl Safe_ports port 280 # http-mgmt
acl Safe_ports port 488 # gss-http
acl Safe_ports port 591 # filemaker
acl Safe_ports port 777 # multiling http
acl Safe_ports port 631 # cups
acl Safe_ports port 873 # rsync
acl Safe_ports port 901 # SWAT
acl purge method PURGE
acl CONNECT method CONNECT
#Recommended minimum configuration:
# Only allow cachemgr access from localhost
http_access allow manager localhost
http_access deny manager
http_access deny !Safe_ports
http_access deny CONNECT !SSL_ports
#http_access deny to_localhost
#================konfigurasi client ================
acl bahaya url_regex “/etc/squid/blokir.txt”
http_access deny bahaya
acl client src 192.168.20.0/24
http_access allow client
#httpd_accel_port 80
#httpd_accel_host virtual
#httpd_accel_single_host off
#httpd_accel_with_proxy on
#httpd_accel_uses_host_header on
http_access allow localhost
http_reply_access allow all
visible_hostname server-smk1.or.id
cache_mgr admin@smk1batang.or.id
forwarded_for on
ie_refresh on
18. Kemudian buat sebuah file didalam folder /etc/squid dengan nama blokir.txt.
19. Setelah mengedit file squid.conf simpan konfigurasi dan restart service squid
dengan mengetik perintah : /etc/init.d/squid restart.
20. Setelah semua konfigurasi selesai, setting ip di client dengan menggunakan
gateway dari ip lan ubuntu server, dimana ipnya adalah 192.168.20.1
kemudian lakukan tes ping ke alamat www.google.co.id
21. Jika berhasil silahkan coba browsing dari client, jika konfigurasi anda benar
akan terbuka alamat yang anda tuju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar